PENERAPAN METODE CERAMAH DI SMK 3 LPPM RI BATUJAJAR



BAB I
 PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
       Mengobservasi  disekolah  SMK 3 LPPM Batujajar mengenai penerapan metode ceramah, serta cara pembelajaran guru yang baik dan benar.
 Di sini saya memaparkan mengenai pembelajaran seorang guru terhadap siswanya dengan memakai metode ceramah.  

B.     TUJUAN
     Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah magang. Dan untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan guru ketika saat mengajar dikelas dengan memakai metode ceramah. Serta apa saja yang harus di perhatikan  seorang guru didalam kelas ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain itu juga di harapkan bisa bermanfaat dan menambahkan pengetahuan tentang pemebelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas yang terkadang tidak sesuai dengan pembelajaran yang akan berlangsung.

C.    RUMUSAN MASALAH
        Masalah-masalah yang akan saya bahas dalam sebuah pembelajaran dikelas.
1.      Metode apa yang digunakan seorang guru saat pembelajaran berlangsung?
2.      Kelebihan dan kelemahan metode ceramah?




BAB II
LANDASAN TEORI

A.    METODE PEMBELAJARAN CERAMAH

Ø  Pembelajaran ceramah
Ø  Pengertian Pembelajaran  dengan menggunakan Metode Ceramah.  ( lecture method) yang merupakan tehnik pengajaran yang dilakukan oleh guru secara monolog dan hubungan satu arah (one way communication), metode ini dipandang paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya tangkap siswa.

Secara Umum Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar.

Menurut Gage dan Berliner metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sulit untuk didapatkan
Penerapan metode ceramah merupakan cara mengajar yang Sudah sejak lama digunakan dalam sejarah pendidikan. Cara ini terkadang membosankan, maka dalam pelaksanaannya memerlukan ketrampilan tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan dan dapat menarik perhatian siswa. Namun kita masih mengakui bahwa metode ceramah ini tetap penting dengan tujuan agar siswa mendapatkan informasi tentang suatu pokok atau persoalan tertentu.
 Metode ceramah menurut Gilstrap dan Martin 1975 : ceramah berasal dari bahasa latin yaitu Lecturu, Legu ( Legree, lectus) yang berati membaca kemudian diartikan secara umum dengan mengajar sebagai akibat dari guru menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan penggunaan buku





B.   Kelemahan dan kelebihan metode ceramah

 Anggapan-anggapan negatif tentang metode ceramah sudah seharusnya patut diluruskan, baik dari segi pemahaman artikulasi oleh guru maupun penerapannya dalam proses belajar mengajar disekolah.
 Ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada peserta didik, dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya,
guru dapat menggunakan alat-alat bantu media pembelajaran seperti gambar dan audio visual lainnya. Definisi lain ceramah menurut bahasa berasal dari kata lego (bahasa latin)
yang diartikan secara umum dengan “mengajar” sebagai akibat guru menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan menggunakan buku kemudian menjadi lecture method atau metode ceramah.
Definisi metode ceramah diatas, bila langsung diserap dan diaplikasikan tanpa melalui pemahaman terlebih dahulu oleh para guru tentu hasil yang didapat dari penerapan metode ini akan jauh dari harapan, seperti halnya yang terjadi dalam problematika saat ini. Hampir setiap guru sejarah menggunakan metode ceramah yang jauh dari kaidah-kaidah metode ceramah seharusnya.
Metode ceramah dalam proses belajar mengajar sesungguhnya tidak dapat dikatakan suatu metode yang salah.
Hal ini dikarenakan model pengajaran ini seperti yang dijelaskan diatas terdiri dari beberapa jenis, yang nantinya dapat dieksploitasi atau dikreasikan menjadi suatu metode ceramah yang menyenangkan,
tidak seperti pada metode ceramah klasik yang terkesan mendongeng. Metode ceramah dalam penerapannya di dalam proses belajar mengajar juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain :

Kelemahan :
a.       Mudah menjadi verbalisme.
b.      Yang visual menjadi rugi, dan yang auditif (mendengarkan) yang benar-benar menerimanya.
c.       Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan.
d.      Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya.
e.       Cenderung membuat siswa pasif

Kelebihan :
a.       Guru mudah menguasai kelas.
b.      Mudah mengorganisasikan tempat duduk / kelas.
c.       Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
d.      Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
e.       Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
f.       Lebih ekonomis dalam hal waktu.
g.      Memberi kesempatan pada guru untuk menggunakan pengalaman, pengetahuan dan kearifan.
h.      Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas
i.        Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.
j.        Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan meningkatkan keinginan  belajar siswa dalam bidang akademik.
k.      Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumber lain
















BAB III
PERMASALAHAN

A.    PEMBELAJARAN DIDALAM  KELAS
            Guru terlebih dahulu membuka pembelajaran dengan mengucapakan assalamualaikum kepada siswa, dan  menanyakan kabar kepada siswa sebelum pembelajaran dimulai, yang saya lihat ketika saya memasuki  kelas  seluruh siswa sudah duduk rapih.
  Guru  mengatakan  kepada siswa bahwa pembelajaran hari ini merupakan lanjutan dari pembelajaran sebelumnya.
guru tersebut lalu membagikan kertas foto copyan  dan menyuruh siswa memperhatikan materi di kertas itu dan mulai me riview materi minggu lalu tentang perubahan makna kata yang terdiri dari makna denotasi makna konotasi sampai ke sinestesia.
 yang sesuai diucapkan standar kompetensinya mengenai mengungkapkan kembali pikiran, perasaan dan pengalaman dalam cerita pendek. Lalu, guru juga menanyakan kepada siswa mengenai  kompetensi dasarnya, dan siswa menjawab mengenai menulis kembali dengan kalimat sendiri cerita pendek yang pernah dibaca. Dilihat dari kesiapan siswa, siswa sudah membaca mengenai cerpen tersebut, dan mengdiskusikan apa saja yang ada didalam cerpen itu sendiri. Seorang guru menjelaskan bahwa yang ada disebuah cerpen  didalamnya memiliki unsur – unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik didalam cerpen itu sendiri.
              Guru menanyakan kepada siswa yang harus di pelajari hari ini tentang sinonim antonim homonim
Lalu guru menanykan ke pada siswa,
Apa ada yang masih ingat apa itu sinonim?
 dicari didalam cerpen itu apa? Lalu salah satu siswa menjawab
sinonim adalah persamaan kata
lalu guru pun mulai melengkapi pengertian sinonim yang benar
jadi sinonim adalah persamaan kata atau kata yang memiliki makna yang sama dan guru tersebut memberikan contoh kata agar si siswa paham
contoh kata
abadi dan kekal
lalu guru melanjutkan contoh berikut nya tentang antonim atau lawan kata
kata yang di contohkan adalah kata “miskin dan kaya
“besar dengan kecil
Setelah memberikan contoh contoh lalu guru tersebut memberikan tugas kepawa siswa nya untuk mencari contoh kata antonim dan sinonim lalu buat kan kalimat tentang kata tersebut.
Lalu setelah itu guru pun mengajak siswa berinteraksi dengan cara siswa di ajak kedepan dan menuliskan hasil pencarian tugas nya tentang membuat kalimat dari sinonim dan antonim
para siswa pun mulai kedepan satu persatu dengan menuliskan hasil tugas yang mereka buat
setelah selesai semunya
guru pun lalu ucapan
jadi pembelajaran hari ini fi cukupkan sekian di lanjut minggu depan
guru pun mengucapkan salam lalu pegi












BAB IV
PEMBAHASAN

A.    PENDAHULUAN PEMBELAJARAN
Ø  Dilihat dari kesiapan siswa, siswa sudah siap untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan duduk rapih dan mempersiapkan fotocopyan minggu lalu

Ø  Dilihat dari segi absensi, sebelumnya saya merekam saya menanyaan tentang absen yang sudah  di bawa dan setelah di cek siswanya masuk semua.

Ø  Tujuan pembelajarannya untuk memahami bahwa satu kata itu bisa berbeda makna dan bisa juga terbalik menjadi dua makna satu kata dan juga tentang lawan kata  ).

Ø  Seorang guru tersebut melakukan kegiatan apersepsi dimana guru itu mengulang  dan melanjutkan pembelajaran sebelumnya.







B.     KEGIATAN INTI
Ø  Menurut saya, guru tersebut menggunakan metode ceramah dengan menggunakan media,
Ø  Media yang di pakai adalah fotocopyan, dan siswa juga di ajak berinteraksi dengan di ajak kedepan  untuk mengisi jawaban yang mereka buat
Ø  Karna pada dasar nya metode ceramah ini bisa di ubah menjadi menyenangkan ketika kita mengambungkan satu sama lain.
Ø   contoh nya dengan menggunakan media seperti
Ø   media  (poto copy) selembaran kertas bahan ajar/materi pembelajaran yang bersangkutan mengenai materi itu sendiri.
Ø  Setelah guru memberikan bahan ajar kepada siswa, dan menyuruh siswa untuk membacanya, dan guru meminta kepada siswa untuk mengamati fotocopyan  tersebut dan meminta untuk bertanya apa yang tidak dimengerti oleh siswa, .
Ø  Setelah siswa memahami penjelasan dari guru tersebut mengenai pembelajaran siswa lalu disuruh mengerjakan tugas.

C.    PENUTUP DALAM PEMBELAJARAN
Ø  Evaliasi
Didalam sebuah pembelajaran tersebut merupakan hasil apa yang sebelumnya sudah dibahas utuk mengerti didalam isi unsur-unsur yang ada didalam sebuah sinonim antonim. Jadi seseorang siswa harus mampu memahami apa saja yang ada didalam sebuah kata yang berbeda makna
Ø  Refleksi
Saya ketahui bahwa didalam sebuah sebuah makna kata itu kadang berbeda.
Ø  Penilaian
Menurut saya, didalam metode dan model pembelajaran yang digunakan guru tersebut merupakan pemodelan yang relepan dan bagus saat diterapkan di kelas karna bervariasi dan siswa pun akan menjadi aktiv.



BAB V
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
       Didalam kegiatan mengajar seseorang guru harus mampu membuat siswa menjadi lebih nyaman dan kondusif ketika pembelajaran berlangsung. Maka dengan itu, pegangan yang harus dipegang oleh seorang guru harus memiliki taktik tersendiri didalam kelas dengan menggunakan strategi pembelajaran dengan metode pemodean didalam kelas. Karna akan  menekankan pada proses berfikir secara kritis kreatif dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan dengan cara siswa di ajak kedepan untuk mengisi soal dan mengegabungkan kemampuan berfikir secara kreatif sistematis, logis, dan kritis,  Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran yang di terapkan guru terdebut.dan. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas secara baik dan benar.

B.     KRITIK DAN SARAN
           Demikianlah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah SWT yang tidak luput dari kesalahan dan lupa.


DAFTAR RIWAYAT PENULIS

Nama                        : Ridwan Setiawan
Tempat/tgl Lahir       : Bandung, 07-11-1994
Alamat                       :kp cibunar desa tanjung wangi kec cihampelas
Pendidikan Terakhir : STKIP SILIWANGI BANDUNG
Jabatan                       : Penulis Blog
Yang diobservasi      : Kelas IX A.
Sekolah                     : SMK 3 LPPM RI BATUJAJAR





DAFTAR PUSTAKA

https://wordpress.com/2011/09/12/pembelajaran metodei/. [diakses pada tanggal 7 oktober 2014]
https://www.teori+pembelajaran+diskusi&ie=utf-8&ue=utf-8



















Post a Comment

0 Comments

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});