kamis kemarin adalah kamis yang penuh debat di kelas,
debat membahas tentang drama, yang akan di laksanan di semester ini,
sebenrnya drama ini adalah praktek dari mata kuliah apresiasi drama
yang di adakan oleh prodi dan kita sebagai mahasiswa jurusan bahasa indonesia wajib menampilkan drama,
waktu tahun kemarin yaitu 2015 pementasan drama itu dilaksanakan perkelas. dalam artian satu kelas satu penampilan,
sebenarnya gak ada yang salah dari pementasan tahun lalu tapi
yang memberatkan adalah
jadwal pulang yang terlalu malam
dan juga dana nya
1 pulang,
saat akan mempersiapkan pementasan drama,
mahasiswa harus wajib latihan otomatis kalau latihan itu membutuhkan waktu berjam jam
bahkan ada yang sampe pulang tengah malam
kadang jam 21.00 jam 22.00 wib
ini sangat memberatkan orang tua mahasiswa
karna kwatir jika anak nya pulang malem apalagi anak perempuan
orang tua siswa pun mengadukan ini kepada prodi.
"pertanyaan orang tua mahasiswa
apakah mahasiswa yang ikut pementasan drama harus pulang malam?
coba kita pikirkan,
ada bnyak mahasiswa lain,
yang rumah nya jauh, dan terkadang untuk pulang memakan waktu berjam jam
apalagi kalau malam angkutan umum (angkot) jarang ber oprasi
coba kita pikir
kalau pulang malem jam 22
apa ada angkot?
apa aman, anak perempuan pulang malem?
dan alhasil prodi pun menerima keluhan orang tua mahasiswa
2 dana,
dana pementasan perkelas termasuk lumayan memakan biaya/dana yang besar
dana nya bukan hanya untuk mendekor tapi untuk sound sistem makanan dll baju, kostum
itu membutuhkan uang kurang lebih 2 atau 3 atau 4 jt
sedangkan kita sebagai mahasiswa
biaya segitu sangat mahal,
karna orang itu berbeda beda,
ada yang mampu ada yang enggak
jadi kita harus berpikir secara logis
akhirnya alasan itu menjadi tolak ukur untuk pementasan di ubah menjadi
yang asal nya perkelas satu penampilan menjadi di gabungkan dengan kelas lain.
tapi di angkatan aku yaitu angkatan 2014
yang akan melaksanan pementasan drama ada beberapa kelompok orang yang gak setuju
sebenarnya keputusan yang di buat prodi, itu keputusan final dan gak bisa di ganggu gugat
ada beberapa orang yang menurunkan perwakilan untuk menemui prodi
"kata perwakilan kelas sebelah
apa keputusan ini bisa di ubah?
jawaban prodi tentu saja tidak bisa.
karna keputusan ini sudah mutlak,
prodi
"kami sebelum mengambil keputusan ini,
sebelum nya sudah berkumpul dan rapat dengan dosen dosen yang lain, dan tentu nya sudah mengkaji alasan alasan dari orang tua mahasiswa,
dan ternyata memang iya, hal itu sangat memberatkan mahasiswa.
kami pun se segera mungkin akan mengganti peraturan tersebut menjadi
pementasan drama angkatan 2014 semseter 4 menjadi
di satukan 3 kelas.
ini keputusan sudah mutlak tidak bisa di cabut.
-> Nah prodi pun sudah memutuskan bahwa drama ini tetap akan di satukan 3 kelas.
yaitu A1 A2 A3
di kelas aku semua mendukung prodi untuk pementasan drama di satukan.
tapi di kelas sebelah ternyata tidak,
mereka tidak setuju kalau pementasan drama di satukan,
mereka ingin satu kelas satu penampilan
aku enggak tau alesan mereka apa,
tapi yang pasti aku tau kelas sebelah itu kebanyakan anak komunitas seni sastra indonesia (kssi)
jadi sepertinya mereka itu ingin menunjukan
bahwa
ini nih kita anak kssi,
urusan pementasan drma kita jago nya dan jangan di ragukan lagi"
(seperti besar kepala)
sedangkan kan kelas aku kan jarang berbaur dengan meraka,
dalam artian kelas A1 itu kurang dekat lah dengan mereka jadi mereka seperti nya menganggap kelas yang lain itu ecek ecek
ini menurut aku loh,
pendapat pribadi aku,
kan kita itu hidup di negara yang bebas dalam artian
kita bebas berpendapat tentang suatu hal yang terjadi di lingkungan kita
jadi pendapat aku ya seperti itu,
tapi ada aja kelompok yang tidak setuju,
terutama dari kelas sebelah.
kalau aku jelaskan lagi tentang kelompok itu kayanya jangan deh
jadi inti nya aku mendukung keputusan prodi yang menjelaskan bahwa pementasan drama di tahun ini di satukan antara A1A2A3
keputusan ini mutlak dan tidak bisa di ganggu gugat
prodi tau mana yang terbaik buat mahasiswa nya
created by: Erde Ridwan Setiawan
7 april 2016
0 Comments