Entah kenapa sekarang banyak orang
yang tidak bersyukur dengan hidupnya sendiri.
Seakan orang –orang hanya ingin
menunjukan ke pada orang lain bahwa aku
punya ini loh, aku punya itu loh.
walaupun itu hak masing -masing tapi si erde
ridwan merasa terketuk hati nya dengan kejadian yang di alami kemarin.
Apa itu ...............
Jadi Kemarin aku menonton sebuah
acara di televisi yang menayangkan mengenai orang yang tak seberuntung kita
dalam ekonomi, kemudian mereka mempunyai hutang. Dan di acara tersebut, hutang
mereka akan di lunasi namun mereka juga harus bisa bernyanyi.
Pasti tahu acara nya apa ?
Buat kalian yang anak indosiar
banget pasti tahu,
Mikrofon pelunas hutang.
Di acara itu kita di ketuk untuk
selalu bersyukur dengan apa yang telah kita miliki, dan jangan selalu melihat
ke atas tapi lihat lah kebawah, masih banyak orang yang tak seberuntung kita.
Saat itu acara nya menghadirkan
satu orang kontestan yaitu bapak onang. Beliau memang mempunyai fisik yang
tidak sempurna. Tapi beliau mempunyai semangat dan tekat yang kuat untuk maju
Disana aku mengambil sebuah makna
di balik cerita yang disuguhkan acara tersebut bahwa, hendak nya kita selalu bersyukur
dengan apa yang kita miliki, serta senantiasa untuk selalu rendah hati.
Namun memang banyak orang yang
tidak menyadari hal tersebut. Seperti contoh
Orang yang selalu memandang semua dari fisik.
Kalian tipe orang yang mana? apa
orang yang selalu bersyukur atau orang yang selalu memandang keburukan
seseorang. Atau malah orang yang selalu
memandang ke atas. Coba menunduk lah
Aku sendiri di lahirkan dari
keluarga biasa saja, tidak kaya namun juga tidak kurang yah masih kecukupan
lah.
Bapak ku dulu hanya seorang tukang
ojek dan ibu ku hanya ibu rumah tangga biasa, hidup kami memang sederhana tak
banyak aku meminta dari mereka tentang keinginan ku pada saat kecil.
Namun seiring berjalan nya waktu
dengan beralihnya pekerjaan orang tua ku menjadi pedagang semua perlahan lahan berubah. Itu juga butuh waktu
dan kerja keras. Kemudian aku pun perlahan lahan mulai mendapatkan apa yang aku inginkan, walaupun
itu tak semudah membalalikan telapak tangan
melainkan butuh kerja keras serta menabung dalam setiap hari nya.
Maka dari itu untuk menyiapkan
semua nya dengan baik alangkah elok nya
kita di temani pasangan hidup yang menerima kita apa adanya dan selalu melengkapi
kita dalam suka maupun duka. kemudian yang
mau berusaha dari nol.
karena berjuang sama sama lebih nikmat dari
pada hanya sekedar menikmati apa yang sudah ada.
0 Comments